.-.
Kemanapun kau pergi ia ada untukmu
Mata awan yang penuh cinta putih mencerahkan biru langit harapan
Cucianku bakal kering
Petani tembakau bisa panen raya
Harga sawit bakal melonjak
Petani karet takkan kerepotan
Anak-anak bisa bermain dengan riang
Pedagang es bisa ceria, menghidupi anak isterinya
Para pelancong bermain air laut sambil sesekali membuat istana pasir
Menikmati hembusan angin pantai
Para turis mandi cahya matahari
Para pendaki menikmati aroma daun pegunungan
Merasakan keriangan sang waktu dalam pencerahan
Untukmu awan putih yang telah mewarnai birunya langit
Pujangga merajuk di penghujung untaian puisinya
Mampukah engkau memutihkan hati penguasa cinta?
Demi suatu pencerahan
Putihkanlah kehitamanku atas negasi keterpurukan segumpal hati
Saat di malam sunyi menghentak kalbu, aku sebut sebuah nama
Siap untuk dipertaruhkan dalam peleburan bijian hati masa depan.
._.
Bnk, 15/09/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar