Jumat, 01 Juli 2011

Saat Kembali


apa yang terbaca dari waktu yang dikorupkan oleh keromantisan?
saat waktu telah kulahap dengan rakusnya,
dan malam telah menelanjangi istiroh kesahku,
sedikit pias melumuri wajahnya dengan embun yang luruh dari... langit yang tanpa bulan itu. cuma satu bintang yang masih menyala di alun-alun kidul.
namun kulihat bulan itu telah melindap sunyi di wajahnya.
dalam kegetiran dini hari, teh hangat tanpa gula.
bintang itu masih nyalang ke sukma.

pranata waktu yang melindat-lindut seperti roda andong yang ditarik kereta kencana melintasi batas cakrawala yang membentuk cakra biru melengkungkan horison di atas cakrawala pantai parang tritis.

apa yang terlacak dari waktu yang begitu berguna dalam kesia-siaan?
saat tubuh yang lunglai kembali bergairah,
dan luruhnya kesakitan yang merebah di dadamu,
sekelumit kisah mengalir bagai gemericik air di kali opak yang kulintasi di atas jembatannya yang kokoh,
membawa ragaku bergoyang-goyang dalam tatapan kotamu yang sendu.

saat kembali ke pelukan kota sang ratu,hidup ini begitu terasa lebih indah bersamamu.

(salam teh hangat plus burjo dari bang era42)

jogjakarta hadiningrat, ,1 juli 201

Tidak ada komentar: